Langsung ke konten utama

Abah Madharis Ke Sukaagung (Bagian 2)

Pada tahun 1934, Abah Madharis pindah ke Wilayah lampung Selatan di Bedeng Kampung Sukaagung Kecamatan Kedondong dan sekarang menjadi Kecamatan Bulok, Kabupaten Tanggamus. Pertama kali mengembangkan persilatan Tjimande beliau mengajar tujuh orang murid antar lain:

  1. Abah Khamdani, berasal dari Sukaagung  Kabupaten Tanggamus
  2. Abah Johan, berasal dari Talang Padang Kabupaten Tanggamus
  3. Abah Unel, berasal dari Teluk Betung Bandar Lampung
  4. Abah Jalal, berasal dari Pringsewu Kabupaten Tanggamus
  5. Abah Jamhari, berasal dari Sukadana Lampung Timur
  6. Abah Samanan, berasal dari Suka Ratu
  7. Abah Muni, berasal dari Kepayang Kabupaten Tanggamus

Setelah mengajar ke tujuh muridnya barulah menyusul beberapa murid lainnya dan beberapa murid dipercaya untuk mengajar silat, maka persilatan itu mulai dikembangkan di Daerah Kabupaten Lampung Selatan dan Kota Madya Tanjung Karang Teluk Betung yang sekarang menjadi Kota (Bandar Lampung) sementara yang ditugaskan di Bandar Lampung untuk mengajar silat antara lain:

  • Wilayah Raja Basa (Gunung Terang) dan sekitarnya adalah Abah Sahidun
  • Wilayah Durian Payung dan sekitarnya adalah Abah Artamin
  • Wilayah Kaliawi dan sekitarnya adalah Abah Isra, dan Abah Serai
  • Wilayah Kedaton dan sekitarnya adalah Abah Akhmad Zaini

Adapun pengembangan di Wilayah Lampung Selatan adalah yang telah dibagi dua kabupaten Kalianda dan kabupaten Tanggamus antara lain:

  • Wilayah Kecamatan Natar Abah Kamim dan Abah Pulung
  • Wilayah Kecamatan Panjang Abah H. M. Tari Atmaja dan Abah Dulmahat
  • Wilayah Kecamatan Kotaagung dan Wonosobo Abah AyuhaAbah AntasaAbah KamranAbah AsgariAbah Mahmud.
  • Wilayah kecamatan Talang Padang Abah JohanAbah SantaniAbah Parian dan Abah Kimong.
  • Wilayah Kecamatan Pulau Panggung Abah Sapri
  • Wilayah Kecamatan Pagelaran Abah Juhri, Abah Sudari dan Abah Satra.
  • Wilayah Kecamatan Pringsewu Abah JalalAbah SyamsuriAbah Karma
  • Wilayah Kecamatan Kedondong Abah Hi. KipliAbah Hi. AsroriAbah Hi. SarmaniAbah Hi. Umar di Way Harong dan Cimanuk.
  • Wilayah Kecamatan Gedung Tataan Abah AsgariAbah Kasan Satip
  • Wilayah Kecamatan Padang Cermin Abah AdungAbah SuryaAbah Usup.
  • Wilayah Kecamatan Cukuh Balak Abah KemisAbah MaksudiAbah Wir.
  • Wilayah Kecamatan Pardasuka Abah KhamdaniAbah JuhraAbah MuniAbah SarmanAbah SaldimanAbah SurnajaAbah SapriAbah Sugriwa.
  • Wilayah Kecamatan Katibung dan Sidomulyo Abah Hi. DulhakAbah BakriAbah Sunta.
  • Wilayah Kecamatan Kalianda Abah Manip SetiaAbah M. Ali.
  • Wilayah Kecamatan Tegineneng Abah Kari dan Abah Usman.
  • Wilayah Kabupaten Lampung Tengah Abah Moh. NurAbah Jamhari, dan Abah Rojikun (Bagian Organisasi).
  • Untuk Wilayah Kabupaten Lampung Utara:
  • Wilayah Kecamatan Abung Barat (Ogan Lima) Abah Anwar
  • Wilayah Kecamatan Kotabumi (Kali Umban) Abah Saban, dan Wilayah Simpang Nakau Abah Sidik Beliau Putra Abah Buyah. 
  • Wilayah Cempaka dan Talang Kampelas Abah Sarkani Leos 

Singkat cerita, karena perkembangan Tjimande pesat dan agar Perguruan Persilkatan Tjimande diakui pemerintah, maka Pada Tanggal 21 Agustus 1961 Abah Madharis mendirikan Perguruan Pencak Silat Tjimande Yayasan Kesti TTKKDH bersama sahabat-sahabat seperjuangannya seperti, Raden Mas Basuki, Letnan TNI Bapak Muhammad Safei, Tuan Ramijan, Tuan Maya ex., Tuan Dulmaad, Tuan Saidun, Suminta, dan Tuan Artamin sebagaimana juga tercatat pada dokumen di tahun 1965.


Sumber : Catatan Bapak Mulyono (Sekretaris Yayasan Kesti TTKKDH)

bersambung ke bagian 3

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah

Sejarah Tjimande Versi Pertama Ini adalah versi yang berkembang di daerah  Priangan  Timur (terutama meliputi daerah  Garut  dan  Tasikmalaya  dan juga  Cianjur  selatan). Berdasarkan versi yang ini, Abah Khaer belajar Silat dari istrinya. Abah Khaer diceritakan sebagai seorang  pedagang  (dari Bogor sekitar abad 17 sampai abad 18) yang sering melakukan perjalanan antara  Batavia ,  Bogor ,  Cianjur ,  Bandung ,  Sumedang  .......... Sejarah Tjimande Versi Kedua Menurut versi kedua, Abah Khaer adalah seorang ahli maenpo dari Kampung  Badui .    Dia dipercayai sebagai keturunan Abah Bugis (Bugis di sini tidak merujuk kepada nama suku atau daerah di Indonesia Tengah). Abah Bugis sendiri adalah salah seorang Guru ilmu perang khusus dan kanuragaan untuk prajurit pilihan di  Kerajaan Padjadjaran  dahulu kala........... Sejarah Tjimande Versi Ketiga Versi ketiga inilah yang "sedikit" ada bukti-bukti tertulis dan tempat yang lebih jelas. Versi ini pulalah yang dipakai oleh keturunan

Sikap Politik Anggota Perguruan Silat Tjimande Yayasan Kesti TTKKDH (Bagian 2

Sebagai organisasi yang taat kepada pemerintah, Pengurus Pusat Perguruan Pencak Silat Tjimande Yayasan Kesti TTKKDH merasa perlu memberi petunjuk agar seluruh Anggotanya tetap menggunakan hak politik mereka secara benar dan bertangung jawab pada tahun politik 2024 nanti. Perlu dipahami bersama, sikap politik anggota Perguruan Pencak Silat Yayasan Kesti TTKKDH adalah bersifat personal-individual, tidak atas nama organisasi, dan tidak boleh memanfaatkan organisasi sebagai alat politik praktis, karena Perguruan Silat Tjimande Yayasan Kesti TTKKDH telah kembali menjadi organisiasi sosial-kebudayaan, sosial-keagamaan yang akan konsisten mengurusi masalah kelestarian seni budaya Tjimande dan dakwah Islamiyah secara kultural. Pengurus Pusat   Perguruan Pencak Silat Tjimande Yayasan Kesti TTKKDH mengimbau kepada seluruh Anggotanya agar tetap menggunakan hak politiknya secara benar dan bertanggung jawab dan di sesuaikan dengan cita-cita menegakkan akhlaqul karimah. Sikap di atas tidak lain