Langsung ke konten utama

Sejarah


Sejarah Tjimande Versi Pertama

Ini adalah versi yang berkembang di daerah Priangan Timur (terutama meliputi daerah Garut dan Tasikmalaya dan juga Cianjur selatan). Berdasarkan versi yang ini, Abah Khaer belajar Silat dari istrinya. Abah Khaer diceritakan sebagai seorang pedagang (dari Bogor sekitar abad 17 sampai abad 18) yang sering melakukan perjalanan antara BataviaBogorCianjurBandungSumedang ..........

Sejarah Tjimande Versi Kedua

Menurut versi kedua, Abah Khaer adalah seorang ahli maenpo dari Kampung Badui.  Dia dipercayai sebagai keturunan Abah Bugis (Bugis di sini tidak merujuk kepada nama suku atau daerah di Indonesia Tengah). Abah Bugis sendiri adalah salah seorang Guru ilmu perang khusus dan kanuragaan untuk prajurit pilihan di Kerajaan Padjadjaran dahulu kala...........

Sejarah Tjimande Versi Ketiga

Versi ketiga inilah yang "sedikit" ada bukti-bukti tertulis dan tempat yang lebih jelas. Versi ini pulalah yang dipakai oleh keturunan dia di Kampung Tarik Kolot – Cimande (Bogor). Meskipun begitu, versi ini tidak menjawab tuntas beberapa pertanyaan ............

Mbah Khaer Sang Maha Guru Tjimande

Tjimande Tarik Kolot Kebon Djeruk Hilir (TTKKDH) merupakan salah satu aliran Pencak Silat yang ada di Indonesia khususnya di tanah Jawa Barat. Aliran ini merupakan aliran dari Pencak Silat yang tertua.Menurut sumber yang penulis dapat, Tjimande adalah nama sebuah  ............ 

Awal Mula: Kisah Mbah Khaer

Berdasarkan riwayat dan certa dari para sesepuh dan tokoh-tokoh yang memperjuangkan silat Tjimnande bahwa asal mula perguruan persilatan Tjimande yang pertama kali dikembangkan di Kabupaten Bogor Jawa Barat...............

Sejarah Mbah Buyah dan TTKKDH

Perkembangan aliran Pencak Tjimande yaitu setelah para murid menyelesaikan pendidikan di Bogor, mereka kemudian menyebar dan ada yang kembali ke daerah asal mereka masing-masing. Embah Buyah salah seorang murid Embah Main ......

Abah Madharis Ke Sukaagung

Pada tahun 1934, Abah Madharis pindah ke Wilayah lampung Selatan di Bedeng Kampung Sukaagung Kecamatan Kedondong dan sekarang menjadi Kecamatan Bulok, Kabupaten Tanggamus. Pertama kali mengembangkan persilatan Tjimande beliau mengajar tujuh orang murid antar lain .............

Pertemuan Abah Madharis dengan Abah Syarkani Leos Yang Akhirnya Masuk TTKKDH

Setelah Abah sarkani leos pindah dari lampung utara ke tanjung karang  konon menurut cerita sebelum beliau masuk menjadi anggota (TTKKDH) sudah lebih dulu menguasai beberapa persilatan yang lain dan diantaranya: Silat Trumbu,  Silat Serak, Silat Pecut, Silat Pagar Ruyung, serta bela diri lainnya.......

Terbentuknya Yayasan Kesti TTKKDH Abah Madharis

Kembali kepada riwayat serta sejarah Tjimande yang cukup panjang, pada waktu dikembangkan oleh Abah Madharis masih merupakan suatu perkumpulan kekeluargaan yang dinamakan “Gabungan Silat Cimande” atau disingkat (G.S.TTKKDH) ..............

Yayasan Kesti TTKKDH Setelah Meninggalnya Guru Besar Abah Madharis

Pada tanggal 25 Juli 1970 atau tanggal 21 Bakda Mulud malam Jum’at Pukul 01.05 Abah Madharis selaku ketua Sejarah Persilatan Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir meninggal dunia dan dimakamkan di Bedeng Sukaagung ................

Penerus Sejarah Yayasan Kesti TTKKDH setelah Abah Madharis

Setelah meninggalnya Abah Madharis dalam kurun waktu kurang lebih 5 Tahun dari Tahun 1970 sampai dengan 1975 hampir tidak ada kegiatan Organisasi tersebut, walaupun di sana sini khususnya di pelosok daerah acara keceran dan rujakan berjalan terus.


Penerus Sejarah Yayasan Kesti TTKKDH Saat Ini

Sering orang bertanya-tanya, kenapa yang meneruskan Penerus Sejarah Perguruan Persilatan Tjimande Yayasan Kesti TTKKDH ini bukan Abah Thoyib? Kok malah Abah Herwanto Ahmad Sanwani Madharis?. Abah M. Thoyib itukan Anak Kandung Abah Madharis, beliau lebih layak menjadi Ketua Sejarah, sementara Abah Herwanto Ahmad Sanwani Madharis itu Cucunya Abah Madharis.

Abah Herwanto Ahmad Sanwani Madharius dan Cita-Cita Persatuan Seluruh Anggota Yayasan Kesti TTKKDH 

Karena didorong oleh rasa keprihatinan yang sangat mendalam dan tidak ingin Perguruan Silat Tjimande Yayasan Kesti TTKKDH hilang begitu saja ditelan berbagai kemelut selama ini, maka hadirlah ditengah-tengah kita Abah Herwanto Ahmad Sanwani Madharis (cucu Abah Madharis) sebagai Penerus Ketua Sejarah Yayasan Kesti TTKKDH sepeninggalan Abah Ahmad Sanwani Madharis.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Abah Madharis Ke Sukaagung (Bagian 2)

Pada tahun 1934, Abah Madharis pindah ke Wilayah lampung Selatan di Bedeng Kampung Sukaagung Kecamatan Kedondong dan sekarang menjadi Kecamatan Bulok, Kabupaten Tanggamus.  Pertama kali mengembangkan persilatan Tjimande beliau mengajar tujuh orang murid antar lain: Abah Khamdani,  berasal dari Sukaagung   Kabupaten Tanggamus Abah  Johan, b erasal dari Talang Padang Kabupaten Tanggamus Abah  Unel, b erasal dari Teluk Betung Bandar Lampung Abah  Jalal, b erasal dari Pringsewu Kabupaten Tanggamus Abah  Jamhari, b erasal dari Sukadana Lampung Timur Abah  Samanan, b erasal dari Suka Ratu Abah  Muni, b erasal dari Kepayang Kabupaten Tanggamus Setelah mengajar ke tujuh muridnya barulah menyusul beberapa murid lainnya dan beberapa murid dipercaya untuk mengajar silat, maka persilatan itu mulai dikembangkan di Daerah Kabupaten Lampung Selatan dan Kota Madya Tanjung Karang Teluk Betung yang sekarang menjadi Kota (Bandar Lampung) sementara yang ditugaskan di Bandar Lampung untuk men

Sikap Politik Anggota Perguruan Silat Tjimande Yayasan Kesti TTKKDH (Bagian 2

Sebagai organisasi yang taat kepada pemerintah, Pengurus Pusat Perguruan Pencak Silat Tjimande Yayasan Kesti TTKKDH merasa perlu memberi petunjuk agar seluruh Anggotanya tetap menggunakan hak politik mereka secara benar dan bertangung jawab pada tahun politik 2024 nanti. Perlu dipahami bersama, sikap politik anggota Perguruan Pencak Silat Yayasan Kesti TTKKDH adalah bersifat personal-individual, tidak atas nama organisasi, dan tidak boleh memanfaatkan organisasi sebagai alat politik praktis, karena Perguruan Silat Tjimande Yayasan Kesti TTKKDH telah kembali menjadi organisiasi sosial-kebudayaan, sosial-keagamaan yang akan konsisten mengurusi masalah kelestarian seni budaya Tjimande dan dakwah Islamiyah secara kultural. Pengurus Pusat   Perguruan Pencak Silat Tjimande Yayasan Kesti TTKKDH mengimbau kepada seluruh Anggotanya agar tetap menggunakan hak politiknya secara benar dan bertanggung jawab dan di sesuaikan dengan cita-cita menegakkan akhlaqul karimah. Sikap di atas tidak lain