Setelah Abah sarkani leos pindah dari lampung utara ke tanjung karang konon menurut cerita sebelum beliau masuk menjadi anggota (TTKKDH) sudah lebih dulu menguasai beberapa persilatan yang lain dan diantaranya: Silat Trumbu, Silat Serak, Silat Pecut, Silat Pagar Ruyung, serta bela diri lainnya.
Setelah beliau bertemu dengan Abah
Madharis ketua Sejarah Persilatan Tjimande, beliau menyatakan bersedia untuk
masuk silat tjimande, apabila telah mencoba keunggulan dari Silat Tjimande yang
dipimpin oleh Abah Madharis atas saran dari Abah Madharis apabila ingin mencoba
keunggulan silat Tjimande, jangan dulu dengan saya, tetapi cukup dengan salah
seorang murid Perguruan Saya ditunjuklah Abah Johan oleh Abah Madharis, yang
berasal dari Way Halom Kecamatan Talang Padang, adapun tempat uji coba kedua
pendekar silat tersebut, dipilihlah suatu tempat di Daerah Waspada (Tekad)
tepatnya di daerah Pondok Mutung Keluarahan Way Harong Kecamatan Pulau Panggung
Kab. Lampung Selatan yang sekarang menjadi Kabupaten Tanggamus. Setelah mereka
melaksanakan Uji Coba tersebut (bertarung), ternyata Abah Sarkani Leos mengakui
keunggulan dari Persilatan Tjimande yang diajarkan Abah Madharis sehingga pada
saat itu Abah Sarkani Leos langsung berikrar untuk menjadi warga Tjimande, dan
untuk mengenang peristiwa tersebut Abah Madharis memberi tanda tempat sejarah
tersebut dengan menanam sebatang pohon “Asam Jawa” yang apabila berbuah nanti
dapat untuk persyaratan melaksanakan acara “Rujakan” untuk warga
Tjimande sampai dengan anak cucu di kemudian hari nanti.
Sumber : Catatan Bapak Mulyono (Sekretaris Yayasan Kesti TTKKDH)