Langsung ke konten utama

Pelatih dan SK-SK Pelatih



MACHMUDl , Nomor : 026/DPP-SK-YK TTKKDH/Vlll/2023 Cek Disni

Bangkit DWI Prasetyo , Nomor : 027/DPP-SK-YK TTKKDH/Vlll/2023 Cek Disni

HASAN , Nomor : 028/DPP-SK-YK TTKKDH/Vlll/2023 Cek Disni

TARJANA, Nomor : 029/DPP-SK-YK TTKKDH/Vlll/2023 Cek Disni

SURDI KANDIL, Nomor : 030/DPP-SK-YK TTKKDH/Vlll/2023 Cek Disni

BASTONI, Nomor : 031/DPP-SK-YK TTKKDH/Vlll/2023 Cek Disni

TRI PURWANTO , Nomor : 001/DPP-SK-YK TTKKDH/l/2023 Cek Disni

ARI PUJIANTO, Nomor : 002/DPP-SK/YK TTKKDH/l/2023 Cek Disni

ROJAT TRIONO, Nomor : 003/DPP-SK-YK TTKKDH/l2023 Cek Disni

Dwi Siti Maryam, Nomor : 004/DPP-SK-YK TTKKDH/ll/2023 Cek Disni

Putri Shila Rahmadani, Nomor : 005/DPP-SK-YK TTKKDH/ll/2023 Cek Disni

JAMALUDIN, Nomor : 006/DPP-SK-YK TTKKDH/Vlll/2023 Cek Disni

JAIZ SULAIMAN, Nomor : 012/DPP-SK-YK TTKKDH/Vlll/2023 Cek Disni

SAEPUDIN, Nomor : 032/DPP-SK-YK TTKKDH/Vlll/2023 Cek Disni

Abah Iskak  SK Pelatih Nomor : 011/DPP/SK-YK-TTKKDH/IX/2023  Cek Disini 

Suripto, Nomor : 013/DPP-SK-YK TTKKDH/Vlll/2023 Cek Disni

RAFIUDIN, Nomor : 011/DPP-SK-YK TTKKDH/lX/2023 Cek Disni

Ahmad Baijuri, Nomor : 014/DPP-SK-YK TTKKDH/Vlll/2023 Cek Disni

HADI ISMANTO, Nomor : 015/DPP-SK-YK TTKKDH/Vlll/2023 Cek Disni

SAPRUDIN, Nomor : 016/DPP-SK-YK TTKKDH/Vlll/2023 Cek Disni

SAMINO, Nomor : 017/DPP-SK-YK TTKKDH/Vlll/2023 Cek Disni

Muhammad Arif, Nomor : 018/DPP-SK-YK TTKKDH/Vlll/2023 Cek Disni

RAIS, Nomor : 019/DPP-SK-YK TTKKDH/Vlll/2023 Cek Disni

ROKIB, Nomor : 020/DPP-SK-YK TTKKDH/Vlll/2023 Cek Disni

KODIRIN, Nomor : 021/DPP-SK-YK TTKKDH/Vlll/2023 Cek Disni

ASWAN, Nomor : 022/DPP-SK-YK TTKKDH/Vlll/2023 Cek Disni

HEPRI, Nomor : 023/DPP-SK-YK TTKKDH/Vlll/2023 Cek Disni

SAIPUL, Nomor : 024/DPP-SK-YK TTKKDH/Vlll/2023 Cek Disni

FIRLI SAPUTRA, Nomor : 025/DPP-SK-YK TTKKDH/Vlll/2023 Cek Disni

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah

Sejarah Tjimande Versi Pertama Ini adalah versi yang berkembang di daerah  Priangan  Timur (terutama meliputi daerah  Garut  dan  Tasikmalaya  dan juga  Cianjur  selatan). Berdasarkan versi yang ini, Abah Khaer belajar Silat dari istrinya. Abah Khaer diceritakan sebagai seorang  pedagang  (dari Bogor sekitar abad 17 sampai abad 18) yang sering melakukan perjalanan antara  Batavia ,  Bogor ,  Cianjur ,  Bandung ,  Sumedang  .......... Sejarah Tjimande Versi Kedua Menurut versi kedua, Abah Khaer adalah seorang ahli maenpo dari Kampung  Badui .    Dia dipercayai sebagai keturunan Abah Bugis (Bugis di sini tidak merujuk kepada nama suku atau daerah di Indonesia Tengah). Abah Bugis sendiri adalah salah seorang Guru ilmu perang khusus dan kanuragaan untuk prajurit pilihan di  Kerajaan Padjadjaran  dahulu kala........... Sejarah Tjimande Versi Ketiga Versi ketiga inilah yang "sedikit" ada bukti-bukti tertulis dan tempat yang lebih jelas. Versi ini pulalah yang dipakai oleh keturunan

Abah Madharis Ke Sukaagung (Bagian 2)

Pada tahun 1934, Abah Madharis pindah ke Wilayah lampung Selatan di Bedeng Kampung Sukaagung Kecamatan Kedondong dan sekarang menjadi Kecamatan Bulok, Kabupaten Tanggamus.  Pertama kali mengembangkan persilatan Tjimande beliau mengajar tujuh orang murid antar lain: Abah Khamdani,  berasal dari Sukaagung   Kabupaten Tanggamus Abah  Johan, b erasal dari Talang Padang Kabupaten Tanggamus Abah  Unel, b erasal dari Teluk Betung Bandar Lampung Abah  Jalal, b erasal dari Pringsewu Kabupaten Tanggamus Abah  Jamhari, b erasal dari Sukadana Lampung Timur Abah  Samanan, b erasal dari Suka Ratu Abah  Muni, b erasal dari Kepayang Kabupaten Tanggamus Setelah mengajar ke tujuh muridnya barulah menyusul beberapa murid lainnya dan beberapa murid dipercaya untuk mengajar silat, maka persilatan itu mulai dikembangkan di Daerah Kabupaten Lampung Selatan dan Kota Madya Tanjung Karang Teluk Betung yang sekarang menjadi Kota (Bandar Lampung) sementara yang ditugaskan di Bandar Lampung untuk men

Sikap Politik Anggota Perguruan Silat Tjimande Yayasan Kesti TTKKDH (Bagian 2

Sebagai organisasi yang taat kepada pemerintah, Pengurus Pusat Perguruan Pencak Silat Tjimande Yayasan Kesti TTKKDH merasa perlu memberi petunjuk agar seluruh Anggotanya tetap menggunakan hak politik mereka secara benar dan bertangung jawab pada tahun politik 2024 nanti. Perlu dipahami bersama, sikap politik anggota Perguruan Pencak Silat Yayasan Kesti TTKKDH adalah bersifat personal-individual, tidak atas nama organisasi, dan tidak boleh memanfaatkan organisasi sebagai alat politik praktis, karena Perguruan Silat Tjimande Yayasan Kesti TTKKDH telah kembali menjadi organisiasi sosial-kebudayaan, sosial-keagamaan yang akan konsisten mengurusi masalah kelestarian seni budaya Tjimande dan dakwah Islamiyah secara kultural. Pengurus Pusat   Perguruan Pencak Silat Tjimande Yayasan Kesti TTKKDH mengimbau kepada seluruh Anggotanya agar tetap menggunakan hak politiknya secara benar dan bertanggung jawab dan di sesuaikan dengan cita-cita menegakkan akhlaqul karimah. Sikap di atas tidak lain