Langsung ke konten utama

Terbentuknya Yayasan Kesti TTKKDH


A. Nama Organisasi: YAYASAN KESTI TTKKDH

Kembali kepada riwayat serta sejarah Tjimande yang cukup panjang, pada waktu dikembangkan oleh Abah Madharis masih merupakan suatu perkumpulan kekeluargaan yang dinamakan “Gabungan Silat Cimande” atau disingkat (G.S.TTKKDH).

Pada tahun 1955 Negara kita Republik Indonesia melaksanakan pesta Demokrasi (Pemilihan Umum) yang pertama kali dengan istilah Konstituante, dan tidak ketinggalan bahwa warga Tjimande (TTKKDH) sudah ikut andil mengikuti dengan tanda gambar Bintang di dalam segi Empat dengan di bawahnya bertuliskan G.S.TTKKDH.

Pada masa organisasi G.S.TTKKDH di bawah kepemimpinan Bapak Madharis sebagai Ketua Umum, Bapak Tonyis WN Sebagai Wakil Ketua Umum, Bapak Syarkani Leos Sebagai Ketua 1 dan Bapak Iskandar sebagai Wakil Ketua 1 (perlu diketahui bahwa beliau adalah ayahanda dari Drs. Hi. Sutomo).

Dengan bertambah pesatnya perkembangan persilatan Tjimande khususnya di Daerah Lampung dan Jawa Barat serta Sumatra bagian Selatan juga di daerah lainnya, maka oleh para sesepuh dan para tokoh persilatan antara lain Bapak Syarkani Leos, Abah Madharis serta beberapa tokoh lainnya maka dibuatlah menjadi suatu Yayasan dengan Akte Notaris tanggal 21 Agustus 1961 Nomor 165 dengan nama “YAYASAN KESATUAN SENI TARI DAN SILAT TJIMANDE TARI KOLOT KEBON DJERUK HILIR” yang selanjutnya disempurnakan lagi dengan Akte Notaris tanggal 21 Juli 1969 Nomor 9.


B. Para Pendiri dan Pengurus

Berdasarkan Catatan 1965, pada Dokumen Perubahan Anggaran Dasar "Yayasan Kesti TTKKDH" diseburkan beberapa nama yang menjadi Badan Pendiri, Badan Pengurus dan Beberapa yang merangkap sebagai anggota, yaitu: 

Badan Pendiri

  1. Penghadap Raden Mas Basuki
  2. Penghadap Muhammad Safei
  3. Tuan Muhammad Idris, Pegawai Departemen Kesehatan, bertempat tinggal di Tanjung Priok.
  4. Tuan Muhammad Haris (Abah Madharis), Guru Pencak yang bertempat tinggal di Tanjung Priok.
  5. Tuan Abu Nasor, Partikulir bertempat tinggal di Tanjung Priok.

Badan Pengurus

  1. Ketua  Tuan Muhammad Haris (Abah Madharis)
  2. Sekretaris Jenderal Raden Mas Basuki
  3. Sekretaris   Muhammad Safei
  4. Bendahara Tuan Ramijan Pegawai Departemen Perburuhan, Bertempat tinggal di Tanjung Priok.

Anggota anggota

  1. Tuan Maya ex. Angkatan Kepolisian
  2. Tuan Dulmaad, Partikulir
  3. Tuan Saidun, Suminta Partikulir
  4. Tuan Artamin, Partikulir
  5. Tuan Syafei, Letnan TNI yang semuanya Bertempat tinggal di Tanjung Priok dan Muhammad Idris tersebut.

dan dikemudian hari Abah Madharis sebagai Ketua Perguruan Persilatan Tjimande Yayasan Kesti TTKKDH tinggal di Sukaagung hingga akhir hayat Beliau, dan Makam beliaupun ada di Sukaagung Kecamatan Bulok Kab. Tanggamus Lampung.

C. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan didirikan Yayasan adalah untuk:

  1. Membina kerukunan warga Negara Indonesia yang berjiwa dan mencintai Seni Budaya Bangsa.
  2. Mengembangkan dan menyempurnakan Seni Tari dan Silat Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir.

Pada masa itu kantor Pusat Yayasan Kesti TTKKDH adalah berkedudukan di Jln. Tanjung Periuk-Jakarta Utara. Mengingat para pengurus  pusat sebagian besar berdomisili atau berkedudukan di daerah Lampung, maka untuk Wilayah Lampung dan sekitarnya dibentuk “PERWAKILAN KESTI TTKKDH WILAYAH SUMATRA” yang berkedudukan di jalan Poso Kelurahan Durian Payung Kota Madya Tanjung Karang-Teluk Betung Bandar Lampung.


Sumber : Catatan Bapak Mulyono (Sekretaris Yayasan Kesti TTKKDH) dan sedikit tambahan dari Penulis

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah

Sejarah Tjimande Versi Pertama Ini adalah versi yang berkembang di daerah  Priangan  Timur (terutama meliputi daerah  Garut  dan  Tasikmalaya  dan juga  Cianjur  selatan). Berdasarkan versi yang ini, Abah Khaer belajar Silat dari istrinya. Abah Khaer diceritakan sebagai seorang  pedagang  (dari Bogor sekitar abad 17 sampai abad 18) yang sering melakukan perjalanan antara  Batavia ,  Bogor ,  Cianjur ,  Bandung ,  Sumedang  .......... Sejarah Tjimande Versi Kedua Menurut versi kedua, Abah Khaer adalah seorang ahli maenpo dari Kampung  Badui .    Dia dipercayai sebagai keturunan Abah Bugis (Bugis di sini tidak merujuk kepada nama suku atau daerah di Indonesia Tengah). Abah Bugis sendiri adalah salah seorang Guru ilmu perang khusus dan kanuragaan untuk prajurit pilihan di  Kerajaan Padjadjaran  dahulu kala........... Sejarah Tjimande Versi Ketiga Versi ketiga inilah yang "sedikit" ada bukti-bukti tertulis dan tempat yang lebih jelas. Versi ini pulalah yang dipakai oleh keturunan

Abah Madharis Ke Sukaagung (Bagian 2)

Pada tahun 1934, Abah Madharis pindah ke Wilayah lampung Selatan di Bedeng Kampung Sukaagung Kecamatan Kedondong dan sekarang menjadi Kecamatan Bulok, Kabupaten Tanggamus.  Pertama kali mengembangkan persilatan Tjimande beliau mengajar tujuh orang murid antar lain: Abah Khamdani,  berasal dari Sukaagung   Kabupaten Tanggamus Abah  Johan, b erasal dari Talang Padang Kabupaten Tanggamus Abah  Unel, b erasal dari Teluk Betung Bandar Lampung Abah  Jalal, b erasal dari Pringsewu Kabupaten Tanggamus Abah  Jamhari, b erasal dari Sukadana Lampung Timur Abah  Samanan, b erasal dari Suka Ratu Abah  Muni, b erasal dari Kepayang Kabupaten Tanggamus Setelah mengajar ke tujuh muridnya barulah menyusul beberapa murid lainnya dan beberapa murid dipercaya untuk mengajar silat, maka persilatan itu mulai dikembangkan di Daerah Kabupaten Lampung Selatan dan Kota Madya Tanjung Karang Teluk Betung yang sekarang menjadi Kota (Bandar Lampung) sementara yang ditugaskan di Bandar Lampung untuk men

Sikap Politik Anggota Perguruan Silat Tjimande Yayasan Kesti TTKKDH (Bagian 2

Sebagai organisasi yang taat kepada pemerintah, Pengurus Pusat Perguruan Pencak Silat Tjimande Yayasan Kesti TTKKDH merasa perlu memberi petunjuk agar seluruh Anggotanya tetap menggunakan hak politik mereka secara benar dan bertangung jawab pada tahun politik 2024 nanti. Perlu dipahami bersama, sikap politik anggota Perguruan Pencak Silat Yayasan Kesti TTKKDH adalah bersifat personal-individual, tidak atas nama organisasi, dan tidak boleh memanfaatkan organisasi sebagai alat politik praktis, karena Perguruan Silat Tjimande Yayasan Kesti TTKKDH telah kembali menjadi organisiasi sosial-kebudayaan, sosial-keagamaan yang akan konsisten mengurusi masalah kelestarian seni budaya Tjimande dan dakwah Islamiyah secara kultural. Pengurus Pusat   Perguruan Pencak Silat Tjimande Yayasan Kesti TTKKDH mengimbau kepada seluruh Anggotanya agar tetap menggunakan hak politiknya secara benar dan bertanggung jawab dan di sesuaikan dengan cita-cita menegakkan akhlaqul karimah. Sikap di atas tidak lain