Pada tanggal 25 Juli 1970 atau tanggal 21 Bakda Mulud malam Jum’at Pukul 01.05 Abah Madharis selaku ketua Sejarah Persilatan Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir meninggal dunia dan dimakamkan di Bedeng Sukaagung Kecamatan Pardasuka Kabupaten Tanggamus (Sekarang Desa Sukaagung masuk Wilayah Kecamatan Bulok Kab. Tanggamus). Bagi warga Tjimande yang ingin berziarah ke makam beliau, dari Kota Bandar Lampung menuju kearah Gedung Tataan, lalu belok kiri menuju Kecamatan Kedondong Langsung Kekecamatan Pardasuka sampai kekampung Sukamara (Bulok) belok kekanan menuju Kampung Sukaagung dan Makam tersebut berada di Ujung Kampung (Bedeng) jarak tempuh dari Kota Bandar Lampung + 61 Km dan apabila melalui jalan Pringsewu langusng menuju ke Pagelaran pasar belok kiri.
Setelah meninggal Abah Madharis dalam kurun waktu kurang lebih 5 Tahun dari Tahun 1970 sampai dengan 1975 hampir tidak ada kegiatan Organisasi tersebut, walaupun di sana sini khususnya di pelosok daerah acara keceran dan rujakan berjalan terus.
Atas gagasan serta prakarsa dari para sesepuh perguruan persilatan serta para pewaris generasi penerus terpanggil untuk segera menghidupkan kembali Organisasi Persilatan Tjimande tersebut. Maka pada tanggal 26 April 1974 bertempat dikediaman Abah Madharis (almarhum) diadakan acara Ulang Tahun atau yang lazim disebut acara “KECERAN” yang dilaksanakan satu tahun sekali tepatnya pada bulan Mulud. Pada acara tersebut Bapak Syarkani Lesos sebagai ketua Umum Yayasan Kesti TTKDH serta utusan dari Jawa Barat dan Jakarta antara lain Bpk. Surgana Jet, dan Bpk. Gozali serta kawan-kawan dari Mengger Kabupaten Pandegelang juga para sesepuh, regu dan pelatih yang ada di daerah tersebut.
Setelah acara keceran selesai, maka dilanjutkan dengan acara musyawarah untuk memilih kembali Ketua Sejarah Yayasan Kesti TTKKDH Pusat dan secara aklamasi serta mufakat maka terpilihlah Bapak Sukarno Madharis (Almarhum) yang secara kebetulan beliau adalah putra pertama dari Abah Madharis (Almarhum) menggantikan Ketua Sejarah Yayasan Kesti TTKKDH.
Selanjutnya mengingat bahwa para pendiri Yayasan Kesti TTKKDH juga telah banyak yang almarhum serta pindah kelain Daerah, maka dari Pengurus Pusat yang masih aktif antara lain Bapak M. Idris memberikan Surat Mandat Nomor : 01/CTTKKDH/6/75/Tanggal 2 Juni 1975 Kepada:
- Drs. SUTOMO
- SUKARNO MADHARIS
- M. IDRIS
Berdasarkan Surat Mandat tersebut maka pada tanggal 26 Juni 1975 bertempat di kediaman Bapak Sukarno Madharis Kampung Sukaagung Kecamatan Pardasuka Kabupaten Lampung Selatan dilaksanakan musyawarah dengan acara: Membentuk Pengurus Baru Yayasan Kesti TTKKDH untuk Wilayah Provinsi Lampung.
Atas kesepakatan musyawarah maka dibentuklah Dewan Pengurus Yayasan Kesti TTKKDH dengan susunan pengurus antara lain:
- Ketua I : Drs. SUTOMO
- Ketua II : ISMET INONU INDRA, SH.
- Ketua III : M. IDRIS
- Sekretaris I : MULYONO
- Sekretaris II : Drs. HANAFI ARIF
- Bendahara : DJOHAN ARIFIN
Adapun pengurus harian dibantu oleh beberapa Biro antara lain :
- Biro Pendidikan dan Latihan Silat
- Biro Pembinaan Mental Rohani dan Keagamaan
- Biro Koperasi dan Usaha
- Biro Pembelaan
- Biro Humas dan beberapa Biro Lainnya
Susunan pengurus DPD Yayasan Kesti TTKKDH Lampung telah dimsapikan kepada Gubernur Kepala Daerah Provinsi Lampung melalui surat Nomor: 017/B/DPD_TTKKDH/VI/76 Tanggal 5 Juni 1976 dari hasil konsulidasi Dewan Daerah Yayasan Kesti TTKKDH Provinsi Lampung menyusun struktur organisasi sebagai berikut :
- Untuk Wilayah Propinsi adalah Dewan Pengurus Propinsi
- Untuk Wilayah Kabupaten adalah Koordinator Kabupaten/Kotamadya
- Untuk Wilayah Kecamatan adalah Pengurus Cabang
- Untuk Wilayah Kelurahan adalah Pengurus Ranting
Untuk wilayah Kabupaten yang sudah terbentuk adalah :
- Koordinator Kabupaten Tanggamus
- Koordinator Kabupaten Lampung Selatan
- Koordinator Kabupaten Lampung Tengah
- Koordinator Kabupaten Lampung Utara
- Koordinator Kabupaten Lampung Timur
- Koordinator Kota Bandar Lampung
- Koordinator Kabupaten Lampung Barat
Dalam pembinaan organisasi Yayasan Kesti TTKKDH Dewan Pengurus Daerah berharap agar organisasi TTKKDH menjadi organisasi kemasyarakatan yang mandiri, tangguh, bersatu padu dan berakar dari bawah agar tetap berdiri kukuh dan tegar.
Pembinaan dan pelestarian Seni Budaya Tradisional merupakan bagian dari pembangunan bangsa yang tidak boleh diabaikan apalagi di era globalisasi sampai tergeser oleh Seni Budaya yang dating dari luar Negeri yang tidak selaras dengan kepribadian bangsa kita
Untuk itu marilah kita pupuk persatuan dan kesatuan baik antar sesame warga Tjimande maupun dengan persatuan persilatan yang lain. Selesaikan segala sesuatu dengan cara bermusyawarah untuk mencapai mufakat
Demikian sekedar cuplikan dari perjalanan riwayat sejarah organisasi Yayasan Kesti TTKKDH serta persilatan Tjimande Khususnya di Daerah Lampung yang dapat kami himpun dari cerita Para Sesepuh Persilatan Tjimande untuk sekedar menjadi pedoman bagi segenap warga Tjimande Khususnya warga Kesatuan Seni Tari dan Silat Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir (TTKKDH)
Tentunya dalam kami menyusun Riwayat Sejarah ini mungkin masih banyak sekali kekurangannya karena para pelaku Sejarah serta Para Kasepuhan sebagai nara sumber sudah banyak yang Almarhum.
Disamping itu kalau ada saran atau kritik demi kesempurnaan penulisan ini mohon kiranya dapat disampaikan secara lisan maupu tertulis.
Sebagai penutup apabila ada kesalahan atau kekeliruan dalam penulisan ini nama atau tempat saya mohon maaf dan atas segala perhatiannya di ucapkan terimaksih.
Wassalam
Penulis
Mulyono
Sumber : Catatan Bapak Mulyono (Sekretaris Yayasan Kesti TTKKDH)