Saat ini betapa banyak orang yang belajar ilmu silat Tjimande, tapi betapa banyak pula yang ilmu Tjimandenya kurang memberi manfaat kepada kehidupannya. Bukan menjadi lebih baik dan berbudi luhur, tapi justru kehidupannya ngawur bahkan tidak jarang yang malah untuk kesombongan dan keangkuhan.
Itu disebabkan karena ilmu Tjimandenya kurang dan tidak barokah. Untuk itu betapa pentingnya bagi kita untuk
tahu bagaimana cara agar ilmu Tjimande kita dapat barokah dan manfaat.
Setelah diteliti
dengan seksama, salah satu agar mendapatkan keberkahan ilmu Tjimande adalah
dengan menghormati dan taat kepada guru atau pelatih. Karena para guru terutama
guru-guru besar yang sudah tiada mendahului kita dan juga guru atau pelatih
yang mengajar kita dengan ikhlas dan susah payah adalah perantara mengalirnya ilmu
Tjimande kepada kita khususnya di Perguruan Persilatan Tjimande Yayasan Kesti
TTKKDH yaitu Embah Khaer, Ayah Kholiah, Ayah Khorsi, Abah Endut, Abah Otong, Mbah
Main, Mbah Buyah, Cek Ateng, Nyi Masonah, Abah Madharis, Nyi Siti Salamah dan
guru persilatan tjimande lainnya. Maka wajib hukumnya bagi anggota Tjimande
umumnya dan khususnya anggota Tjimande yang menjadi pengurus, pelatih dan
sesepuh sekalipun untuk menghormati, taat dan takdzim kepada pelatihnya, baik
pelatih atau guru yang mengajarnya ataupun para guru yang sudah mendahuluinya.
Dan sebagai salah
satu bentuk dari menghormati, taat dan takdzim kepada guru atau pelatih adalah
mau mendoakan mereka dengan doa-doa terbaiknya. Dan kepada guru-guru besar yang
tertulis dalam sumpah pertalekan yang sudah tiada, hendaknya sesering mungkin
hadiyah fatihah untuk beliau-beliau, syukur-syukur dilengkapi dengan zikir
tahlil dan bacaan Surah Yasin pada tiap-tiap malam jumat.
Celakalah dan
tidak akan mendapatkan keberkahan bagi anggota Tjimande Yayasan Kesti TTKKDH
yang tidak hormat takdzim serta mengingkari/tidak mengakui atau bahkan berani
menghilangkan kesejarahan Embah Khaer, Ayah Kholiah, Ayah Khorsi, Abah Endut,
Abah Otong, Mbah Main, Mbah Buyah, Cek Ateng, Nyi Masonah, Abah Madharis, Nyi
Siti Salamah dan guru persilatan tjimande lainnya.
“Ilmu Tjimande
itu bisa di pelajari dengan ketekunan dan kesungguhan, tetapi keberkahan ilmu
Tjimande hanya bisa didapat dengan hormat takdzim serta berkhidmah kepada guru
dan pelatih Tjimande kita”. Syaikh Muhammad Bin Said Al Yamani berkata:
الْعِلْمُ بِالتَّعَلُّمِ وَالْبَرَكَةُ
بِالْخِدْمَةِ وَالْمَنْفَعَةُ بِالطَّاعَةِ
“Ilmu itu bisa di dapat dengan belajar, dan keberkahan
akan di dapat dengan berkhidmah, dan kemanfaatan itu di dapat dengan ketaatan”
Salah satu bentuk
kita berkhidmah adalah dengan kita menjadi anggota Tjimande yang selalu aktif di berbagai kegiatan dan
juga kepengurusan ditingkat ranting dan lainnya, meskipun kita jadi pengurus
Yayasan Kesti TTKKDH tidak ada bayaran atau tidak dapat upah atau gaji, tapi
tetaplah kita harus aktif dan serius “ngurusi” perguruan kita dengan sepenuh
hati dan segenap jiwa, juga dengan pikiran, tenaga bahkan kadang “harta” dengan
iuran-iuran dan lain sebagainya. Mudah-mudahan apa yang kita lakukan (khidmah)
untuk perguruan akan bisa menjadi wasilah keberkahan ilmu Tjimande kita. Aamiin
Ya Rabbal’aalamiin.