Selamanya Meninggikan Ajaran Agama Islam Dan Melaksanakan Perintah Dan Menjauhi Larangan Allah dan Rasul-Nya

YAYASAN KESTI TTKKDH
0

 

Dua (2) Perkara yang Juga masuk dalam sumpah Pertalekan Tjimande

1.      Selamanya Akan Meninggikan Ajaran Agama Islam

Dalam Tafsir Ibnu Katsir di Jelaskan:

﴿وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِينَ كَفَرُوا السُّفْلَى وَكَلِمَةُ اللَّهِ هِيَ الْعُلْيَا﴾

dan Allah menjadikan seruan orang-orang yang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. (At-Taubah: 40)

Ibnu Abbas mengatakan, makna yang dimaksud ialah kalimat orang-orang kafir adalah kemusyrikan. sedangkan kalimat Allah ialah kalimat "Tidak ada Tuhan selain Allah"".

 

Di dalam kitab Sahihain disebutkan dari Abu Musa Al-Asy'ari r.a. bahwa Rasulullah Saw. pernah ditanya tentang seorang lelaki yang berperang karena pemberani dan seorang lelaki yang berperang karena fanatisme dan pamer, manakah di antara keduanya yang termasuk di jalan Allah Swt.? Rasulullah Saw. menjawab:

﴿مَنْ قَاتَلَ لِتَكُونَ كَلِمَةُ اللَّهِ هِيَ الْعُلْيَا فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ﴾

Barang siapa yang berperang untuk membela agar kalimat Allah tinggi, maka dialah yang berada di jalan Allah.

 

Terkait dengan ayat di atas, dalam tafsir Jalalain juga disebutkan:

﴿وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا﴾ أَىْ دَعْوَةَ الشِرْكِ ﴿السُّفْلى﴾ الْمَغْلُوْبَة ﴿وَكَلِمَةُ اللهِ﴾ أَىْ كَلِمَةُ الشَّهَادَةِ ﴿هِيَ الْعُلْيَا﴾ الظَّاهِرَةُ الْغَالِبَةُ

“(dan Allah menjadikan seruan orang-orang kafir) yaitu seruan kemusyrikan (itulah yang rendah) yakni kalah. (Dan kalimat Allah) kalimat syahadat (itulah yang tinggi) yang tampak dan menang. (Tarsir Jalalain)

Dari penjelasan tafsir di atas dapat kita pahami bersama bahwa Selamanya Akan Meninggikan Ajaran Agama Islam maksudnya adalah anggota Tjimande haruslah menjunjung tinggi segala macam kebaikan dan kemashlahatan dalam ajaran islam berupa ajaran-ajaran kebajikan dan keluhuran yang ada dalam ajaran tjimande yang telah nyata sangat relevan dan sesuai dengan ajaran islam sepanjang hayat kehidupannya.

2.      Melaksanakan segala perintah Allah dan Rasul-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya

Dalam tuntunan islam, mengerjakan segala perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya disebut dengan istilah Taqwa. Untuk itu anggota Tjimande dalam sumpah pertalekan dituntut agar dapat sekuat tenaga dan pikiran menjauhi apa yang dilarang oleh Allah SWT yaitu segala perbuatan yang tidak diridloi-Nya, dan menjalankan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT yaitu segala bentuk pebuatan yang di ridloi oleh Allah SWT dalam arti yang seluas-luasnya.

Dua hal di atas tentu tidaklah mudah untuk dilaksanakan oleh Anggota Tjimande karena dua hal tersebut adalah dua perkara besar dimana di dalamnya menyimpan rahasia-rahasia kebajikan dan keluhuran serta ajaran-ajaran agung dalam kehidupan. Namun meskipun berat, seorang anggota Tjimande tetap harus melaksanakan dan mengamalkannya dalam sepenjang kehidupannya.

Hal ini menunjukkan bahwa para pendahulu Tjimande hendak mengajak kepada segenap anggota Tjimande agar menjadi insan yang mulia, manusia yang berbudi nan agung serta bijaksana. Para pendahulu tjimande dengan demikian menginginkan agar anggota tjimande menjadi orang tjimande yang betul-betul islami, yang berpegang teguh kepada ajaran islam.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)