Tulus Ikhlas dan Suci Hati dalam Belajar Ilmu Tjimande

YAYASAN KESTI TTKKDH
0

Di dalam sumpah pertalekan Tjimande disebutkan bahwa setelah kita mengucapkan kalimah thoyyibah yaitu Basmalah dan dua kalimah syahadat kemudian kita berucap demi Allah saya bersumpah Bahwa saya masuk menjadi anggota Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir dengan tulus ikhlas dan suci hati bukan karena maksud yang kurang baik.

Ucapan pertalekan di atas jelas ucapan pertalekan yang berat karena kita masuk tjimande dituntut dengan tulus ikhlas dan suci hati. Dua hal ini saja sudah cukup luar biasa jika anggota Tjimande bisa mengamalkannya.
1. Tulus Ikhlas
Banyak orang ‘Alim yang menerangkan bahwa Ikhlas adalah apa yang ada dalam tujuan amal murni untuk mendekatkan diri kepada Allah”.
Artinya, dalam hal kita belajar ilmu Tjimande kita dituntut untuk memiliki tujuan yang bener-bener murni untuk mendekatkan diri kepada Allah SWt, untuk mencari keridloannya dan mendapatkan berkah dari-Nya.
2. Suci hati
Dalam hal belajar Tjimande hendaknya hati kita suci atau terus senantiasa menjaga kesucian hati. Suci hati disini berarti hati kita tidak boleh tercemar oleh penyakit penyakit hati atau akhlak hati yang kurang terpuji.
Imam Al-Ghozali memberikan tuntunan:
الوظيفة الأولى: تقديم طهارة النفس عن رذائل الأخلاق و مذموم الأوصاف إذ العلم عبادة القلب و صلاة السر و قربة الباطن إلى الله تعالى. و كما لا تصح الصلاة التي هي وظيفة الجوارح الظاهرة إلا بتطهير الظاهر عن الأحداث و الأخباث فكذلك لا تصح عبادة الباطن و عمارة القلب بالعلم إلا بعد طهارته عن خبائث الأخلاق و أنجاس الأوصاف
“Syarat yang pertama dalam menuntut ilmu adalah mensucikan hati dari akhlak-akhlak buruk dan sifat-sifat tercela. Karena pada hakikatnya, mencari ilmu merupakan ibadah, shalat yang bersifat rahasia, dan mendekatkan diri kepada Allah ta’ala secara batin.” “Sebagaimana shalat yang merupakan ibadah zahir tidak sah kecuali dengan mensucikan diri secara zahir dari hadats dan najis. Demikian pula dalam menghidupkan hati dengan ilmu, tidak bisa kecuali setelah mensucikan hati dari akhlak-aklak buruk dan sifat-sifat yang najis.” (Imam al-Ghazali, Ihya ‘Ulumiddin, Sangkapura: Al-Haramain, tt, juz 1, hal. 49).
Artinya, dalam belajar ilmu Silat Tjimande ini kita harus mensucikan hati dari akhlak-akhlak buruk dan sifat-sifat tercela. Belajar ilmu Tjimande bisa jadi merupakan ibadah dan itu tergantung pada niat kita, belajar ilmu tjimande juga bisa untuk mendekatkan diri kepada Allah ta’ala karena ajaran Tjimande sangat selaras dengan ajaran islam. Maka dalam belajar Ilmu Tjimande tidak bisa kecuali setelah kita betul betul mensucikan hati dari akhlak-aklak buruk yang bisa mengotori kesucian hati kita.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)