Diantara yang
kita ucapkan di dalam sumpah pertalekan Tjimande Yayasan Kesti TTKKDH disebutkan
“bahwa saya masuk menjadi anggota Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir dengan Tulus Ikhlas dan Suci Hati .....”. Ucapan ini kita ucapkan setelah kita membaca
kalimah thoyyibah yaitu Basmalah dan dua kalimah syahadat.
Ucapan pertalekan di atas jelas ucapan pertalekan yang berat karena kita masuk tjimande dituntut dengan tulus ikhlas dan suci hati. Dua hal ini saja sudah cukup luar biasa jika anggota Tjimande bisa mengamalkannya.
Tulus Ikhlas
Banyak orang
‘Alim yang menerangkan bahwa Ikhlas adalah apa yang ada dalam tujuan amal murni
untuk mendekatkan diri kepada Allah”.
Artinya, dalam hal kita belajar ilmu Tjimande kita dituntut untuk memiliki tujuan yang bener-bener murni untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, untuk mencari keridloan-Nya dan mendapatkan berkah dari-Nya artinya betul betul lillahi ta'ala (لله تعالى)
Dengan demikian, belajar ilmu Tjimande di Perguruan Persilatan Tjimande Yayasan Kesti TTKKDH ini bukan ingin begini dan begitu, bukan untuk jadi jagoan, bukan untuk gagah-gagahan, tetapi semata-mata untuk menjadi orang baik, yang tadinya tidak mengenal agama menjadi mengenal agama islam, yang tadinya amburadul hidupnya berubah semakin taat beribadah kepada Allah SWT, semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT, untuk mencari keridloan-Nya dan mendapatkan berkah dari-Nya.
Suci Hati
Dalam hal belajar
Tjimande hendaknya hati kita suci atau terus senantiasa menjaga kesucian hati.
Suci hati disini berarti hati kita tidak boleh tercemar oleh penyakit penyakit
hati atau akhlak hati yang kurang terpuji.
Imam Al-Ghozali
memberikan tuntunan:
الوظيفة الأولى: تقديم طهارة النفس عن
رذائل الأخلاق و مذموم الأوصاف إذ العلم عبادة القلب و صلاة السر و قربة الباطن
إلى الله تعالى. و كما لا تصح الصلاة التي هي وظيفة الجوارح الظاهرة إلا بتطهير
الظاهر عن الأحداث و الأخباث فكذلك لا تصح عبادة الباطن و عمارة القلب بالعلم إلا
بعد طهارته عن خبائث الأخلاق و أنجاس الأوصاف
“Syarat yang pertama dalam menuntut ilmu adalah mensucikan hati dari akhlak-akhlak buruk dan sifat-sifat
tercela. Karena pada hakikatnya, mencari ilmu merupakan ibadah, shalat yang
bersifat rahasia, dan mendekatkan diri kepada Allah ta’ala secara batin.”
“Sebagaimana shalat yang merupakan ibadah zahir tidak sah kecuali dengan
mensucikan diri secara zahir dari hadats dan najis. Demikian pula dalam
menghidupkan hati dengan ilmu, tidak bisa kecuali setelah mensucikan hati dari
akhlak-aklak buruk dan sifat-sifat yang najis.” (Imam al-Ghazali, Ihya
‘Ulumiddin, Sangkapura: Al-Haramain, tt, juz 1, hal. 49).
Artinya, dalam belajar ilmu Silat Tjimande di Perguruan Persilatan Tjimande Yayasan Kesti TTKKDH ini kita harus mensucikan hati dari akhlak-akhlak buruk dan sifat-sifat tercela. Belajar ilmu Tjimande bisa jadi merupakan ibadah dan itu tergantung pada niat kita, belajar ilmu tjimande juga bisa untuk mendekatkan diri kepada Allah ta’ala karena ajaran Tjimande sangat selaras dengan ajaran islam. Maka dalam belajar Ilmu Tjimande di Perguruan Persilatan Tjimande Yayasan Kesti TTKKDH ini tidak bisa dilakukan dengan baik kecuali setelah kita betul betul mensucikan hati dari akhlak-aklak buruk yang bisa mengotori kesucian hati kita.