Membaca Basmalah
Yang
pertama-tama diucapkan dalam sumpah pertalekan Tjimande Yayasan Kesti TTKKDH adalah
membaca basmalah. Hal ini mengingat dalam ilmu Tjimande ada banyak sekali ajaran-ajaran
kebaikan yang akan diambil dan dipelajari oleh anggota Tjimande. Oleh karenanya
di wajibkan sebelum masuk di dalam Tjimande untuk membaca basmalah terlebih
dahulu dengan harapan semoga Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang akan
memberikan kelimpahan kemanfaatan, kebaikan dan keberkahan bagi anggota
Tjimande Yayasan Kesti TTKKDH yang akan mempelajari ilmu Tjimande. Dalam sebuah
kitab Kasyifat Asy-Syaja Li Muhammad Nawawi Al-Jawwi Asy-Syafi’i disebutkan:
اَللهُ: اِسْمٌ مِنْ أَسْمَاءِ
الذَّاتِ الْأَعْلَى الْمَوْصُوْفُ بِكَمَالِ الْأَفْعَالِ أَوْ بِإِرَادَةِ ذَلِكَ,
أُؤَلِّفُ مُتَبَرِّكًا أَوْ مُسْتَعِيْنًا. فَسَّرَهُ بِذَلِكَ شَيْخُنَا أَحْمَدْ
اَلدِّمْيَاطِي فِيْ حَاشِيَّتِهِ عَلَى أُصُوْلِ الْفِقْهِ
“Dari nama-nama
Dzat Yang Maha Tinggi, yang bersifat dengan kesempurnaan perbuatan- perbuatan
atau yang bersifat dengan menghendaki perbuataan- perbuatan, aku menyusun
[kitab] seraya mengharap barokah atau meminta pertolongan. Tafsiran basmalah
ini adalah tafsiran yang dijelaskan oleh Syaikhuna ad-Dimyati dalam Khasyiah
Ushul Fiqih- nya”. (“Kasyifat Asy-Syaja” Li Muhammad Nawawi Al-Jawwi
Asy-Syafi’i: Hal 25).
“Dengan
menyebut Nama Allah” dikarenakan Allah lah sumber segala keberkahan termasuk
berkahnya ilmu Tjimande yang akan dipelajari oleh segenap anggota Tjimande
Yayasan Kesti TTKKDH dan hanya kepada-Nya kita memohon pertolongan agar kita diberi pertolongan dalam
mempelajari dan mengamalkan ilmu Tjimande di Perguruan Persilatan Tjimande
Yayasan Kesti TTKKDH ini.
كُلُّ أَمْرٍ ذِيْ بَالٍ لاَ
يـُبْدَأُ فِيْهِ بِبِسْمِ االلهِ الرَّحمَنِ الرَّحِيْمِ فـَهُوَ أَبـْتـَرُ أَوْ
أَقْطَعُ أَوْ أَجْذَمُ
Setiap perkara
yang baik menurut syariat yang karenanya tidak diawali dengan, (بِسْمِ االلهِ الرَّحمَنِ الرَّحِيْمِ), maka perkara tersebut adalah abtar, atau aqtok, atau ajdzam (kebaikannya
terputus). (H.R. Abu Daud dan lainnya dalam “Kasyifat Asy-Syaja” Li
Muhammad Nawawi Al-Jawwi Asy-Syafi’i: Hal 26).
Dengan demikian,
membaca basmalah dalam pertalekan Tjimande tidak lain adalah agar
kebaikan-kebaikan yang ada di dalam ilmu Tjimande tidak terputus.
Membaca Dua Kalimah Syahadat
Pada dasarnya, membaca dua kalimah syahadat adalah rukun islam yang pertama. Namun demikian, sangat ditekankan disini bahwa terkait dengan dua kalimah syahadat ini anggota Tjimande tidak hanya sekedar membacanya saja, tetapi juga harus betul-betul menghayati dua kalimah agung ini. Dalam kitab Kasyifat Asy-Syaja Li Muhammad Nawawi Al-Jawwi Asy-Syafi’i disebutkan:
اَوَّلُهَا (شَهَادَةُ) أَيْ
تَيَقَّنَ (أَنْ لَا إِلهَ) أَيْ لَا مَعْبُوْدَ بِحَقِّ مَوْجُوْدٍ (إِلَّا االلهُ)
وَهُوَ مُتَّصِفٌ بِكُلِّ كَمَالٍ لَا نِهَايَةَ لُهُ وَلَا يَعْلَمُهُ إِلَّا هُوَ
وَمُنَزَّهٌ عَنْ كُلِّ نَقْصٍ وَمُنْفَرِدٌ بِالْمُلْكِ وَالتَّدْبِيْرِ, وَاحِدٌ فِي ذَاتِهِ وَصِفَاتِهِ وَأَفْعَالِهِ (وَأَنَّ مُحَمَّدًا
) بْنَ عَبْدِ االلهِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَلِّبِ بْنِ هَاشِمٍ بْنِ عَبْدِ مَنَافٍ
(رَسُوْلُ االلهِ)
Rukun Islam
yang pertama adalah [bersaksi,] maksudnya meyakini, [bahwa sesungguhnya tidak
ada tuhan,] maksudnya tidak ada yang berhak disembah [kecuali Allah.] Allah adalah Tuhan yang disembah yang bersifat dengan
segala kesempurnaan yang tidak terbatas dan yang tidak diketahui kecuali
oleh-Nya sendiri, dan Tuhan yang disucikan dari segala kekurangan, dan Tuhan
Yang Maha Esa dalam merajai dan mengatur, dan Yang Maha Esa dalam Dzat-Nya,
sifat-sifat-Nya, dan Perbuatan-perbuatan-Nya. [Dan bersaksi sesungguhnya
Muhammad] bin Abdullah bin Abdul Mutholib bin Hasyim bin Abdu Manaf [adalah
utusan Allah.] (“Kasyifat Asy-Syaja” Li Muhammad Nawawi Al-Jawwi Asy-Syafi’i: Hal
36).
Artinya, setelah
membaca basmalah, dalam pertalekan Tjimande Yayasan Kesti TTKKDH di kuatkan
lagi dengan membaca dua kalimah syahadat. Dan bacaan dua kalimah syahadat ini tidak
hanya sekedar membacanya saja, tetapi juga harus betul-betul menghayati dua
kalimah agung ini. Hal ini untuk memastikan kemusliman (ke-Islam-an) anggota
Tjimande Yayasan Kesti TTKKDH. Juga untuk semakin memantapkan keteguhan dan
keimanan anggota Tjimande terhadap Allah SWT dan Rasul-Nya Muhammad SAW.
Komentar
Posting Komentar