Masuk Tjimande bukan karena niat atau maksud yang kurang baik

YAYASAN KESTI TTKKDH
0

 

Sebagaimana perbuatan yang lain, masuk ke Perguruan Silat Tjimande Yayasan Kesti TTKKDH itu juga ditentukan bagaimana niatnya.

Kalau niatnya baik, niat tulus dan bersih hati, maka masuk Tjimande juga akan membawa kebaikan dan keberkahan. Tapi sebaliknya, kalau masuk tjimande niatnya sudah macam-macam, niat jelek, ada maksud-maksud tersembunyi, atau niat-niat buruk yang lainnya, maka masuk Tjimande tidak akan membawa kebaikan. Malahan bisa membawa malapetaka dan kerusakan baik terutama bagi dirinya sendiri maupun orang lain.

Untuk itu, para pendahulu kita dalam sumpak taklek menuntun kita agar membaca basmalah dan syahadat terlebih dahulu, ini saja sudah luar biasa kalau yang bersangkutan mengerti dan memperhatikan dengan seksama makna basmalah dan syahadat.

Setelah baca basmalah dan syahadat  para pendahulu kita  memberi petunjuk bahwa Bahwa masuk menjadi anggota Perguruan Tjimande Yayasan Kesti TTKKDH itu haruys dengan tulus ikhlas dan suci hati bukan karena maksud yang kurang baik dan bukan karena paksaan pihak manapun. Kemudian di jelaskan pula bahwa setelah masuk Tjimande  akan selamanya meninggikan ajaran agama islam, serta melaksanakan segala perintah Allah dan Rasul-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya:. Ini kan sangat luar biasa dan berat sekali sumpah taklek itu.

Apa yang sudah diajarkan para pendahulu Tjimande ini sudah sangat sesuai dengan petunjuk Nabi kita Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim:


إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ ..... (رواه البخارى ومسلم)

"Sungguh segala perbuatan itu tergantung pada niatnya ….”.

Tentu kita sudah tahu bahwa munculnya hadits ini dilatarbelakangi oleh peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah menuju Madinah. Dalam peristiwa ini, terdapat seorang laki-laki yang ikut hijrah bersama Rasulullah tetapi niatnya bukan karena Allah dan Rasul-Nya melainkan karena seorang perempuan.

Ayo Sekarang coba, bagaimana niat kita sebenarnya masuk Tjimande? Niat kita karena apa coba ……”.

 

Sungguh, niat itu sangat tersembunyi, niat merupakan urusan hamba dengan Allah SWT karena tidak ada seorang pun yang mengetahui niat dari orang lain.

Untuk itu coba raba hati kita bagaimana niat kita?

Kalimat Innamal a'malu binniyat merupakan penggalan dari suatu hadits. Untuk lebih jelasnya berikut adalah isi hadits secara utuh:

عَنْ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ

Dari Umar radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah," (HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits).

رواه إماما الـمـحدثي:

أبو عبد لله مـحمد بن إسـماعيل بن ِ إبراىيم بن الـمغرية بن بردزبة البخاري

وابو الـحسي مسلـم بن الـحجاج بن مسلـم القشريي النيسابوري

Riwayat dua imam hadits:

1.      Abu Abdullah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhari,dan

2.      Abu Al Husain, Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naisaaburi

Di riwayatkan dalam dua kitab Shahih, yang merupakan kitab yang paling shahih

 

Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ مُحَمَّدٍ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَالَتْ الْمَلَائِكَةُ رَبِّ ذَاكَ عَبْدُكَ يُرِيدُ أَنْ يَعْمَلَ سَيِّئَةً وَهُوَ أَبْصَرُ بِهِ فَقَالَ ارْقُبُوهُ فَإِنْ عَمِلَهَا فَاكْتُبُوهَا لَهُ بِمِثْلِهَا وَإِنْ تَرَكَهَا فَاكْتُبُوهَا لَهُ حَسَنَةً إِنَّمَا تَرَكَهَا مِنْ جَرَّايَ

Dari Abu Hurairah dari Nabi Muhammad Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Malaikat berkata: Rabb, hamba-Mu akan melakukan suatu keburukan  - dan Allah lebih mengetahuinya - Dia berfirman, "Awasilah dia. Jika dia melanjutkan niat buruknya maka kalian tuliskan semisalnya, (sesuai dengan keburukan yang dilakukannya) dan apabila ia meninggalkannya (tidak jadi melakukannya) maka tulislah untuknya satu kebaikan. Karena dia meninggalkan niat buruknya karena Aku". (HR Muslim)

Ketika ternyata di dalam diri kita ditemukan niat buruk bisa saja kita mengurungkan niat buruk itu, biasanya bisikan hati seperti ini sangat halus terbersit lewat nurani kita.

Jika setelah kita menilai niat kita ternyata ada niat-niat yang kurang baik, maka hendaknya kita sesegera mungkin beristighfar dan segera menata niat kita. Disinilah kemudian perlunya kita menata kembali niat dan maksud kita masuk tjimande semata-mata untuk mencari kebaikan, dan keberkahan serta mencari keridloaan Allah SWT. Mengapa ini harus kita lakukan, karena segala sesuatu amal perbuatan kita termasuk masuk tjimande itu akan kembali kepada bagaimana niat kita.

Niat kita baik, insya Allah akan ada kebaikan, keberkahan dan keridloan dari Allah SWT tetapi sebaliknya kalau niat kita kurang baik atau ada niatan-niatan buruk dan jahat maka ilmu tjimande kita bisa jadi akan menjadi malapetaka keburukan terutama untuk kita sendiri dan juga bisa berakibat buruk dan orang lain, Na’udzu billahi mindzalik.

 

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)