Agama Islam tidak boleh didakwahkan serta dijalankan dengan cara pemaksaan dan kekerasan. Begitu pula masuk tjimande tidak boleh karena ada paksaan dari pihak manapun juga.
لَآ اِكْرَاهَ فِى الدِّيْن ...
tidak ada paksaan
dalam agama .... (Q.S. Al Baqarah: 256)
Prinsip inilah
yang harus dipegang-teguh oleh kalangan Tjimande. Karena di dalam Tjimande ini pada
dasarnya tugas kita adalah menyampaikan hal kebaikan-kebaikan dan nilai-nilai
luhur yang agung. Makanya di dalam tjimande tidak ada paksaan dan juga tidak
boleh karena paksaan pihak-pihak manapun juga. Artinya, ajaran tjimande itu
syarat dengan nilai-nilai kebaikan dan keluhuran maka tidak ada paksaan
seseorang untuk masuk tjimande. Biarkan “masuk tjimande” itu sebagai kehendak yang bersumber dari hati nurani kita yang paling dalam. Pada tahap inilah
kita melibatkan hati yang bersifat batiniah dan sangat dalam, dan pada tahap ini pula
hanya kita dan Allah swt saja yang tahu.
Kalau kita mau
mengajak seseorang masuk Tjimande ajaklah dengan bijaksana dan ajakan serta nasihat
yang baik. Sentuhlah sanubari dan kalbunya melalui tukar pikiran dengan cara
yang baik dan bijaksana yang menyejukkan. Dengan demikian mereka
akan masuk Tjimande dengan kesadaran diri sendiri dan kemauan dari dalam dirinya sendiri dan semata-mata karena
Allah swt dan karena hidayah-Nya.